Menurut laporan IQNA dilansir dari Reuters, India, pembeli minyak nabati terbesar di dunia, baru-baru ini melarang impor minyak kelapa sawit dari Malaysia, pengekspor minyak terbesar kedua. Langkah ini dilakukan di tengah kritik dari Perdana Menteri Malaysia terhadap kebijakan pemerintah India terhadap Muslim di negara itu.
Mahathir Mohamad mengatakan kepada wartawan hari ini: “Kami terlalu kecil untuk mengambil tindakan balasan terhadap India. Kami harus menemukan cara untuk mengatasi masalah ini.”
Pada saat yang sama, ia sekali lagi mengkritik undang-undang kewarganegaraan India yang baru dan menyebutnya sama sekali tidak adil.
Perdana menteri Malaysia yang berusia 94 tahun telah berulang kali mengkritik kebijakan anti-Islam pemerintah India, termasuk undang-undang kewarganegaraan baru dan tindakan-tindakan negara ini di Kashmir.
India telah menjadi pasar minyak kelapa sawit terbesar yang diekspor Malaysia selama lima tahun terakhir, dan sanksi merupakan tantangan besar bagi Malaysia dalam menemukan pasar baru.
India juga tidak puas dengan Malaysia dikarenakan keengganan mencabut tempat tinggal Zakir Naik, kritikus Muslim New Delhi yang tinggal di Malaysia.